Sumpah
Serapah Partikel Tuhan
BEBERAPA hari terakhir ini, media massa ''heboh''
dengan penemuan ''partikel Tuhan'' alias God particle oleh para ilmuwan CERN.
Ada dua kehebohan yang terjadi. Pertama, ''kehebohan'' di kalangan ilmuwan
fisika yang relatif wajar karena penemuan ini memang sudah lama mereka
tunggu-tunggu. Kedua, ''kehebohan'' di kalangan awam yang sudah melampaui batas
kewajaran karena mengira partikel Tuhan ini berkaitan dengan zat ketuhanan.
Karena itu, sampai muncul berbagai macam ''sumpah serapah'' yang salah alamat
sekaligus menggelikan.
Sebagaimana
sudah disinggung banyak media, istilah God particle tersebut sebenarnya memang
berasal dari ''sumpah serapah'' seorang ilmuwan bernama Leon Lederman (pemenang
Nobel Fisika 1988) yang merupakan mantan direktur Fermi Lab. ''Sumpah serapah''
itu ditujukan kepada partikel yang sulit ditemukan yang kini dikenal sebagai
Higgs boson. Dia ''menyumpah-serapahi'' dengan istilah Goddamned particle alias
''Partikel terkutuk'' dalam naskah tulisannya yang kemudian diterbitkan sebagai
buku itu. Naskah yang semula berjudul: Goddamned Particle: If the Universe Is
the Answer, What Is the Question? lantas diedit penerbit karena dianggap agak
vulgar dalam beristilah menjadi God Particle: If the Universe Is the Answer,
What Is the Question?.
Jadi,
istilah itu sejak awal memang tidak terkait dengan cerita ketuhanan. Karena
itu, menjadi lucu dan menggelikan ketika banyak yang ''menyumpah-serapahi''
sebagai ketersesatan dalam memahami zat Tuhan.
Agar
pemahaman tentang God particle yang di kalangan ilmuwan fisika partikel disebut
Higgs boson tersebut menjadi proporsional, saya kira ada baiknya kita tahu
serbasedikit materi penyusun alam semesta. Jika alam semesta ini diibaratkan
sebuah bangunan gedung, kita bisa menyebut bahan-bahan dasar penyusunnya adalah
batu bata, pasir, dan adukan semen-air-kapur.
Nah, alam
semesta ini juga dibangun dari tiga jenis bahan dasar semacam itu. ''Batu
bata''-nya adalah quark. ''Pasir''-nya adalah lepton. ''Adukan semen''-nya
adalah boson. Quark adalah partikel-partikel yang berjumlah enam macam: u, c,
t, d, s, b. Dari bahan dasar quark itulah proton terbentuk, juga neutron.
Artinya, jika proton atau neutron dibelah-belah lagi, ia akan menjadi quark
tersebut. Sementara itu, quark dipercaya tidak bisa dibelah lagi karena ia
didefinisikan sebagai ''pilinan energi''.
Selain
quark sebagai ''batu bata'' pembentuk inti atom, dikenal pula lepton sebagai
''pasir''-nya. Lepton itu tidak berada di dalam inti atom, melainkan di
luarnya. Atau, bergerak secara bebas. Contoh lepton adalah elektron yang
bergerak berputar-putar di sekitar inti atom. Selain elektron, ada yang disebut
muon, tauon, dan neutrino. Total ada enam partikel lepton. Sama dengan quark
yang juga ada enam macam.
Untuk
mengikat quark yang berjumlah enam di dalam inti atom dengan lepton yang juga
berjumlah enam di luar inti atom itu, dibutuhkan ''partikel pengikat'' yang
disebut boson. Jumlahnya ada lima jenis, tetapi hanya menghasilkan empat gaya
dasar: gaya nuklir lemah, gaya nuklir kuat, gaya elektromagnetis, dan gaya
gravitasi. Empat gaya itulah yang mengikat dua belas partikel tersebut sehingga
bisa membentuk berbagai macam benda di alam semesta. Termasuk tubuh kita.
Gaya nuklir
lemah diwakili boson W-Z, dibutuhkan untuk mengikat beberapa jenis quark agar
membentuk proton dan neutron. Gaya nuklir kuat diwakili boson gluon, dibutuhkan
untuk mengikat proton dan neutron supaya membentuk inti atom. Gaya
elektromagnetis diwakili boson bernama foton, untuk mengikat inti atom dengan
elektron sehingga membentuk atom. Gaya gravitasi diwakili graviton, berfungsi
mengikat antarbenda bermassa seperti antarplanet atau benda-benda langit
lainnya.
Jadi, empat
gaya fundamental itulah yang menyatukan dan membentuk seluruh benda di alam
semesta dengan segala peristiwa yang mengikutinya. Mulai partikel sub-atomik
sampai benda-benda raksasa di luar angkasa. Tanpa adanya gaya-gaya dasar itu,
alam semesta ini bakal buyar, menjadi bubur quark dan lepton belaka. Kondisi
itu pernah terjadi beberapa menit setelah alam semesta terbentuk lewat ledakan besar:
Big Bang.
Lantas, apa
kaitannya dengan God particle alias Higgs boson yang baru ditemukan itu? Boson
Higgs adalah jenis boson yang memberi massa pada partikel-partikel sehingga
memiliki gaya gravitasi alias gaya ikat antarbenda. Sebagian ilmuwan menyebut
boson Higgs itu adalah graviton. Yakni, partikel yang memunculkan gaya
gravitasi antarbenda dalam skala besar. Selama ini memang belum ditemukan
partikel seperti itu. Bahkan, sekarang ini pun, meski sudah diumumkan CERN,
masih banyak yang meragukan apakah partikel tersebut benar-benar
goddamned-particle yang dicurigai dan diburu selama beberapa dasawarsa
terakhir. Masih perlu verifikasi lanjutan, meski keyakinan kebenaran itu
disebut sampai 99,9999 persen.
Namun,
penemuan-penemuan pada era mutakhir ini memang semakin membawa kita pada
jejak-jejak penuh misteri menuju awal-awal masa penciptaan alam semesta.
Berbagai penemuan partikel quark, lepton, dan boson itu seperti menggiring
pandangan kita untuk menuju ke pusat ledakan kuno, saat alam semesta terlahir.
W-Z boson sebagai partikel pembawa gaya nuklir lemah sudah terdeteksi. Demikian
pula gluon sebagai partikel pembawa gaya nuklir kuat. Bahkan, foton sebagai
pembawa gaya elektromagnetis sudah tidak asing, menjadi mainan sehari-hari.
Kini boson Higgs alias graviton sudah berada di ambang pintu yang mulai terbuka
semakin lebar.
Jika semua
partikel itu bisa dipahami secara integral dan holistis, manusia akan semakin
gamblang pula memahami mekanisme alam semesta, sejak dia berusia ''bayi''
sampai saat ''meninggalnya'' kelak. Cita-cita untuk menyatukan formulasi
gaya-gaya fundamental itu menjadi semakin nyata. Bahwa seluruh benda dan
peristiwa di jagat raya ini ternyata diatur dan dikendalikan Satu Kekuatan
TUNGGAL atau ESA belaka. Yang orang-orang beragama menyebutnya Sang Pencipta.
Hmm... tanpa terasa, para ilmuwan itu ternyata sedang bekerja untuk membuktikan
keberadaan Allah azza wajalla!
''Dan
sungguh jika kamu tanyakan kepada mereka: Siapakah yang menciptakan langit dan
bumi?, niscaya mereka akan menjawab: Semuanya diciptakan oleh Yang Mahaperkasa
lagi Maha Berilmu.'' [QS Az Zukhruf (43): 9]
Agus
Mustofa
Alumnus
Teknik Nuklir UGM,
Penulis
puluhan Buku Serial Diskusi Tasawuf Modern
JAWA POS,
12 Juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar demi Refleksi